Selasa, Juli 28, 2009

Ekualisasi

Alat berikutnya yang menjadi penunjang sebuah sistem tata suara adalah ekualiser atau yang sering disebut EQ. Dasar pembuatan sebuah EQ adalah frekuensi yang dibuat berkisar antara 20 Hz – 20 kHz, dimana rentang frekuensi ini adalah frekuensi yang dapat diterima oleh pendengaran manusia. Frekuensi yang berada di bawah atau di atas rentang frekuensi tersebut tidak dapat didengarkan manusia.

Dari pengertian di atas EQ dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:


GRAPHIC EQ

EQ ini terdiri dari beberapa slider (seperti fungsi fader volume pada mixer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, dapat dinaikkan atau diturunkan) mulai dari 10, 15 atau 31 buah. Masing-masing slider ini memiliki indikator frekuensi yang dapat dinaikkan (boost) atau diturunkan (cut) sama seperti sebuah grafik.

Fitur yang pertama yang sering disertakan dalam grafik EQ ini adalah Range, biasanya terdapat 2 knob yang bertuliskan angka 12 atau 15 dB dan 6 dB. Fungsi dari knob 12 atau 15 dB ini sering dipakai untuk menyiasati teknik ekualisasi untuk aplikasi monitor speaker dan knob 6 dB sering dipakai untuk teknik ekualisasi yang lebih soft untuk aplikasi speaker utama.

Fitur kedua adalah HPF atau sering disebut High Pass Filter. Fungsinya sama dengan fitur HPF yang ada pada mixer.

Yang ketiga adalah LPF atau sering disebut Low Pass Filter, atau yang juga sering disebut High Cut. Knob ini biasanya memotong rentang frekuensi antara 8 – 10 kHz.

Berikutnya adalah knob Bypass. Sesuai dengan namanya knob ini sering digunakan untuk mengetahui perbandingan antara sistem yang menggunakan EQ dan sistem yang tidak menggunakan EQ.

Yang terakhir adalah Master Volume, yang berfungsi untuk mengontrol seluruh level frekuensi dari sebuah sinyal.


PARAMETRIC EQ

Jenis EQ yang kedua adalah Parametric EQ, yang terdiri dari hanya beberapa bagian dari EQ, entah itu sejumlah 3,4,5 atau 6 bagian. Yang jelas prinsip pembagian yang dipakai dari EQ jenis ini adalah berdasarkan 3 pembagian dasar frekuensi yaitu low, mid, hi. Dari ketiga klasifikasi ini terdapat fitur tambahan yang dibuat oleh pabrikan pembuat EQ, yaitu fitur frekuensi dan Q.

Fungsi fitur frekuensi sering ditambahkan untuk menambah detil dari salah satu dari frekuensi low atau mid atau hi. Sebagai contoh, untuk menambah detil frekuensi dari suara vokal manusia, sering ditambahkan (boost) frekuensi antara 6 – 8 kHz sebesar 1 dB atau 2 dB. Contoh yang lain adalah untuk mengurangi suara popping yang dihasilkan dari mic, frekuensi antara 80 – 100 Hz dikurangi (cut) sebesar 6 dB.

Fitur tambahan yang berikutnya adalah curve shapeness atau yang lebih dikenal dengan istilah Q. Fitur ini berfungsi untuk memperlebar atau mempersempit karakteristik dari sebuah frekuensi. Sebagai contoh, bila EQ jenis ini dipakai pada aplikasi monitor speaker, maka sering kali digunakan Q yang relatif tinggi atau sering disebut high Q atau narrow band reject mode, artinya ada frekuensi-frekuensi tertentu yang dipotong untuk mengurangi feedback yang ditimbulkan dari speaker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar