Rabu, September 02, 2009

Microphone Transducer

Berdasarkan fungsi dari mic seperti yang telah tersebut di atas maka metode yang sering dipakai untuk pembuatan sebuah mic adalah jenis Dynamic dan Condenser. Penjelasan kedua metode ini dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini:


· Dynamic Microphones

Jenis mic ini yang paling sering digunakan pada setiap acara-acara atau lebih mudahnya dapat kita jumpai sehari-hari dalam setiap kegiatan yang menggunakan alat ini. Beberapa pabrikan mic terkenal seperti Shure, Sennheiser, Audio-technica, ElectroVoice dan masih banyak lagi merek yang terkenal berlomba-lomba untuk menciptakan jenis mic ini dengan spesifikasi masing-masing yang memiliki keunggulan dan kelemahan, atau lebih tepatnya kekurangan. Mic jenis ini dapat dianalogikan sebagai bentuk mini dari sebuah speaker, dimana keduanya memiliki sebuah diafragma (atau istilah kerennya cone atau konus) dengan sebuah voice coil (terdiri dari lilitan atau gulungan tembaga panjang yang super tipis) yang direkatkan pada sebuah batang magnet. Berbeda dengan speaker yang bekerja ‘terlontar’ ke depan atau maju, maka mic bekerja kebalikannya.


Prinsip kerja. Ketika energi suara menyentuh diafragma, maka permukaan diafragma tersebut bergetar. Gerakan atau getaran ini dikirim langsung menuju coil (yang berupa lilitan tembaga yang super tipis), yang bergerak maju dan mundur dalam sebuah magnet. Saat coil tersebut menyentuh batas medan magnet yang terdapat pada sekelilingnya maka akan menimbulkan kejutan listrik yang kecil yang diinduksi oleh kabel yang menghubungkan antara coil tersebut dengan konektor eksternal. Perbedaan medan magnet dan arah gerakan dari coil tersebut serta perbedaan tegangan listrik merupakan sebuah representasi elektris dari gelombang suara yang timbul (dalam Davis & Jones, 1989).

Mic jenis ini dikenal karena ketahanan dan kemampuannya, artinya jenis mic ini dapat dikatakan ‘tahan banting’ dan multi-fungsi (sesuai dengan pemakaian, tentunya…). Yang jelas mic jenis ini tidak membutuhkan baterai atau power supply eksternal, mampu menghasilkan respon yang smooth, bervariasi atau bahkan mampu diperuntukkan untuk pemakaian yang khusus. Karena alasan seperti yang telah disebutkan di atas maka mic jenis ini sering dipakai untuk pemakaian di atas panggung ketika kekuatan fisik dari mic jenis ini sangat diandalkan. Juga sering dipakai untuk outdoor use, dimana faktor lingkungan tidak terlalu mempengaruhi mic jenis ini secara signifikan, contohnya pada pemakaian paging system. Alasan yang lain adalah sedikitnya atau bahkan dapat dikatakan tidak perlu proses pemeliharaan yang intensif untuk mic jenis ini dan dengan pemakaian yang benar maka performa mic jenis ini dapat bertahan lama.


· Condenser Microphones

Jenis mic yang berikutnya adalah condenser (atau kapasitor) mic yang menggunakan membran yang super ringan dan sebuah plat tipis yang bertindak sebagai ‘lawan’ dari kapasitor. Tekanan atau getaran suara yang dihasilkan sumber bunyi yang diterima oleh lapisan polymer tipis ini mengakibatkan membran ini bergerak. Pergerakan ini mengubah kapasitansi dari sirkuit yang ada, lalu menciptakan sebuah perubahan output elektris. Analogi yang dapat kita lihat dari fungsi mic jenis ini adalah tweeter pada sebuah sistem speaker, tapi dengan bentuk yang lebih mini dan sama seperti mic jenis dynamic, fungsinya berbalik dengan sistem speaker. Oleh karena elemen mic jenis ini menghasilkan sebuah tegangan yang tanpa power, yang secara otomatis menghasilkan impedansi yang besar maka mic ini harus difungsikan bersama dengan sebuah amplifier untuk menaikkan level sinyalnya dan untuk mengisolasi elemen yang dimilikinya dari impedansi yang terlalu rendah dari input dimana mic jenis ini dihubungkan.

Pada awal pembuatannya, jenis mic ini dibuat dengan amplifikasi dari tabung sehingga bentuk fisiknya pun cukup besar. Pada perkembangan berikutnya, mic jenis ini dibuat dengan amplifikasi dari transistor sehingga bentuknya pun relatif lebih kecil dari pendahulunya.

Pemakaian mic jenis ini sering kita jumpai pada studio-studio rekaman, yang membutuhkan karakter penerimaan dan menghasilkan suara yang baik. Kekurangan dari mic jenis ini adalah lebih sensitif terhadap goncangan fisik dan faktor eksternal seperti kelembaban udara sehingga mic jenis ini yang klasik (tube condenser) jarang sekali digunakan untuk pemakaian outdoor.